Persaingan yang cukup ketat antar perbankan di bidang penjualan kartu kredit sebagai produk consumer banking, membutuhkan kompetensi tenaga penjualan yang handal. BRI Kantor Cabang Kudus, dengan dukungan 119 tenaga penjualan dalam penelitian ini belum mampu untuk menghasilkan kinerja penjualan yang baik dengan masih kurangnya kompetensi yang dibutuhkan oleh tenaga penjualan kartu Kredit di BRI Kantor Cabang Kudus. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh variabel orientasi bekerja cerdas, kualitas sistem kontrol dan kualitas sales training terhadap kompetensi tenaga penjualan dan pengaruhnya terhadap kinerja tenaga penjualan. Data dikumpulkan dari 119 responden dan diolah menggunakan Analisis Jalur dengan program AMOS 7.0. Dari hasil analisis terhadap model penelitian yang diuji menunjukkan bahwa model dapat diterima berdasarkan indeks-indeks model seperti Chi Square = 5.282, p = 0.152, TLI (0,958); CFI (0,987); CMIN/DF (1,761); RMSEA (0,082); GFI (0,982), nilai AGFI (0,911) sehingga dapat disimpulkan bahwa model memenuhi kriteria goodness of fit. Sedangkan pengaruh orientasi bekerja cerdas terhadap kompetensi tenaga penjualan sebesar 0.208; pengaruh kualitas sistem kontrol terhadap kompetensi tenaga penjualan sebesar 0.385; pengaruh kualitas sales training terhadap kompetensi tenaga penjualan sebesar 0.163; dan pengaruh kompetensi tenaga penjualan terhadap kinerja tenaga penjualan sebesar 0.546. Semua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, sehingga model tersebut dapat menggambarkan hubungan kausalitas yang terjalin antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara orientasi bekerja cerdas, kualitas sistem kontrol dan kualitas sales training terhadap kompetensi tenaga penjualan. Serta ada pengaruh positif antara kompetensi tenaga penjualan terhadap kinerja tenaga penjualan.
Rumusan Masalah :
rendahnya kompetensi tenaga penjualan dan rendahnya kinerja tenaga penjualan Kartu Kredit Bank BRI di Kantor Cabang Kudus.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Comment Anda